Platform blockchain terbesar, Binance, memutuskan untuk batal mengakuisisi platform kompetitornya, FTX.com. Kabar ini disampaikan langsung oleh pihak Binance melalui akun resminya di Twitter.
“Sebagai hasil dari uji tuntas perusahaan, serta laporan berita terbaru mengenai kesalahan penanganan dana nasabah dan dugaan penyelidikan oleh agen AS, kami telah memutuskan bahwa kami tidak akan mengejar potensi akuisisi FTX.com,” tulis Binance
Awalnya Berencana Untuk Membantu Likuiditas Pelanggan FTX
Sebelumnya, Changpeng Zhao sudah menandatangani letter of interest yang bersifat tidak mengikat untuk dapat mengakuisisi penuh FTX.com. Namun hal ini harus gagal karena pihak Binance merasa masalah ini berada di luar kendali dan kemampuan mereka.
Binance juga menambahkan bahwa ketika pemain besar dalam industri kripto tumbang, konsumen ritel tentu akan sangat merasakan dampaknya. Binance menyalahkan pelaku yang menyalahgunakan dana pelanggannya.
Baca juga: Pasar Kripto Kembali Terguncang Akibat Krisis di FTX
Suntikan Dana dari Binance Bisa Menyelamatkan FTX
SBF, selaku CEO dari FTX dihadapkan dengan kekeringan modal dari investor sehingga dia mulai mencari suntikan dana dari para ventura dan investor lain, sebelum akhirnya harus meminta bantuan kepada Binance.
Suntikan modal dari Binance dianggap merupakan satu-satunya cara agar FTX bisa selamat dari kebangkrutan, tetapi sehubungan dengan pembatalan pengakuisisian yang diumumkan oleh Binance, hal ini membuat FTX kehilangan dana secara drastis sehingga FTX harus mengajukan kebangkrutan.
Hal ini juga membuat SBF kehilangan 94% hartanya yang akhirnya hanya menyisakan sekitar USD 1 Miliar atau Rp 15,47 Triliun saja.
Alasan Changpeng Zhao Membatalkan Akuisisi
Pada acara Indonesia Fintech Summit 2022, Changpeng Zhao membeberkan alasan dari pembatalan akuisisi tersebut. Menurutnya, hal ini berada di luar kuasanya. Zhao juga menambahkan bahwa hal yang menimpa FTX ini tidak terjadi dalam dua atau tiga hari saja, melainkan sudah terjadi sejak beberapa minggu sebelumnya.
“Masalah memang sudah ada sejak lama, tak hanya dari dua atau tiga hari. Tak hanya berdampak bagi pengguna, kita (Binance) juga merasakan rasa sakit atas yang terjadi pada FTX,” ujar Changpeng Zhao
Zhao menegaskan bahwa dia tidak punya “rencana besar” di balik batalnya akuisisi FTX. Jika FTX bangkrut, lanjutnya “bukan hal baik untuk siapapun di industri”. Zhao juga menghimbau kepada pemilik token FTT untuk tidak bertransaksi terlebih dahulu sebelum bursa kripto kembali stabil.
Kontributor: Howard