11

Memahami Tren Baru Teknologi Blockchain

Memahami Apa Itu Blockchain

Apakah kalian terbiasa menyimpan data di cloud storage seperti Google Drive atau iCloud? Sama seperti cloud storage, blockchain adalah internet cloud tempat user menyimpan data. Namun berbeda dengan cloud storage, data yang disimpan di dalam blockchain tidak dapat diubah. Data yang disimpan juga bukan suatu material content, melainkan data transaksi dimana sebuah history aset dapat dilacak. Tentu saja aset dalam blockchain yang dimaksud adalah aset cryptocurrency. Catatan transaksi tersebut nantinya membentuk berbagai blok (block) yang terhubung satu sama lain yang kemudian menjadi jaringan seperti rantai (chain). Jadi, pada dasarnya blockchain adalah sebuah ledger atau buku besar tempat seluruh transaksi cryptocurrency tercatat.

Karena itu lah blockchain bersifat transparan, semua orang dapat melacak dan melakukan validasi pada sebuah transaksi yang tercatat di dalam blockchain. Apakah blockchain bekerja secara otomatis? Tidak. Validator atau miner (penambang) merupakan sekumpulan orang yang eksis di balik stabilnya suatu blockchain. Mereka harus memastikan suatu transaksi dapat dikatakan valid untuk dicatat di dalam block, blockblock tersebut kemudian berkumpul dan membentuk suatu rantai blok atau blockchain. Itulah mengapa kemudian sistem internet of cloud storage ini disebut blockchain.

Kita bisa mengambil contoh pada suatu transaksi Bitcoin. Si A ingin menjual Bitcoin dan B ingin membeli Bitcoin. Permintaan ini akan dilihat dan divalidasi oleh miner. Jika sudah valid, transaksi akan langsung dieksekusi. A akan mendapatkan Bitcoin dan B mendapatkan uang atau token lain dari uang yang digunakan oleh si A untuk membeli Bitcoin.

Proses ini berjalan secara otomatis dengan adanya bursa crypto (exchange). A dan B hanya perlu membayar gas fee untuk melakukan transaksi di exchange tersebut. Kehadiran blockchain adalah hal vital untuk platform dengan sistem DEX yang tidak terpusat atau tanpa perantara.

 

Mengenal Jenis Blockchain

Private Blockchain

Tidak seperti public blockchain, identitas user yang bertransaksi di private blockchain dapat diketahui. Namun, private blockchain memiliki keunggulannya sendiri yaitu kecepatan transaksi. Hal ini dikarenakan ia memiliki otoritas terpusat (centralized) dan pengguna yang lebih sedikit. Suatu transaksi dalam private blockchain bergantung pada suatu node resmi dan harus divalidasi oleh sistem terpusat, bukan jaringan decentralized. Suatu transaksi yang melibatkan kode node yang lebih sedikit juga membuat private blockchain lebih aman dari transaksi mencurigakan (unusual transactions) atau serangan hack.

Concordium Blockchain

Concordium blockchain adalah permissionless decentralized blockchain dengan kualitas kelas industri. Mereka di desain untuk penggunaan host segment agnostic, termasuk tahap pertama dari aplikasi decentralized (DApps) yang sejatinya sesuai peraturan dan protokol DeFi. Platform ini didesain untuk menyeimbangkan privacy dengan akuntabilitas melalui ID berlapis yang memastikan setiap wallet terhubung dengan identitas nyata yang telah terverifikasi oleh verifikator ID.

Public Blockchain

Dikenal sebagai jenis blockchain permissionless, public blockchain adalah jenis blockchain yang paling populer dan paling terdesentralisasi. Bitcoin dan Ethereum adalah salah satu contoh dari blockchain jenis ini. Siapapun yang terhubung dengan public blockchain dapat mengakses blocks dan chain dalam suatu public blockchain. Blockchain jenis ini juga dikenal sebagai blockchain dengan partisipasi validator dan miners anonimnya.

 

Kelebihan Blockchain

Transaksi yang transparan

Ketika transaksi berlangsung dalam blockchain, public access dapat dilihat oleh seluruh pihak tanpa perlu melakukan login pada jaringan. Meskipun bersifat transparan, privasi kalian akan tetap terjaga karena identitas user disembunyikan oleh kriptografi yang kompleks yang hanya memperlihatkan wallet address atau alamat publik. Saat kalian ingin mencari riwayat transaksi seseorang, maka kalian tidak bisa melihatnya sebagai “Lika mengirim 1 BTC” melainkan diganti dengan “MF1bhsFLkBzzz9vpFYEmvwT2TbyCt7NZJ mengirim 1 BTC”. Meskipun identitas kalian terenkripsi, kalian tetap bisa melihat seluruh transaksi yang tercatat oleh blockchain dengan wallet address tersebut. Hal ini berbeda dengan sistem di bank konvensional dimana identitas pemilik akun dapat diakses.

Tingkat keamanan dalam pencatatan transaksi

Database pada blockchain bersifat append only yaitu tidak dapat diubah dan hanya dapat menambah data. Dengan sistem database ini, sulit bagi hacker untuk menembus database suatu blockchain. Tentu saja resiko transaksi fraud pada database blockchain juga sangat minim karena sistem append only membuat proses audit menjadi lebih mudah dan akurat.

Transaksi langsung tanpa pihak ketiga

Blockchain membuat seluruh proses pencatatan dan verifikasi pada setiap transaksi menjadi terarah dan immutable yaitu tidak bisa diubah atau diretas. Transaksi antar user di dalam blockchain tidak seperti transaksi pada bank yang memerlukan pihak ketiga yaitu bank. Blockchain menggunakan smart contract sebagai sistem yang meniadakan pihak ketiga dalam transaksi, sehingga transaksi berlangsung selama 24 jam tanpa adanya server maintenance atau down time.

Online selama 24 jam

Adanya smart contract sebagai sistem yang meniadakan pihak ketiga dalam transaksi, membuat transaksi di dalam blockchain berlangsung selama 24 jam tanpa adanya server maintenance atau down time.

 

Kekurangan Blockchain

Membutuhkan energi dan daya komputasi yang besar

Teknologi blockchain memerlukan daya komputasi yang konstan dan stabil. Blockchain bekerja berdasarkan algoritma konsensus Proof-of-Work yang diselesaikan oleh miners atau penambang. Mereka diberikan insentif untuk memecahkan rumus matematika yang kompleks. Namun, algoritma konsensus Proof-of-Work tentu disertai dengan konsumsi energi yang tinggi, sehingga kurang efektif untuk diterapkan pada penggunaan teknologi finansial yang umum atau konvensional. Di dalam blockchain, setiap ledger yang diperbarui karena transaksi baru di support oleh para miners dengan menyelesaikan mathematical problem yang menghabiskan banyak energi.

Namun, tidak semua solusi blockchain bekerja dengan cara yang sama. Ada beberapa blockchain yang tidak memerlukan algoritma konsensus yang harus disupport oleh miners. Misalnya, private blockchain (jaringan pribadi) atau permissioned blockchain. Jaringan private blockchain atau permissioned juga tidak memerlukan konsensus global karena mereka menggunakan metode konsensus yang efisien untuk mencapai konsensus.

Namun, perlu diingat bahwa hampir seluruh blockchain populer seperti Bitcoin, Ethereum, dan Solana merupakan public blockchain yang membutuhkan algoritma konsensus yang perlu dipecahkan di dalam setiap transaksinya. Singkatnya, permissioned blockchain lebih efisien dalam penggunaan energi sedangkan public blockchain membutuhkan banyak energi dalam beroperasi.

Pembaruan yang lambat

Semua orang dapat bertransaksi di dalam public blockchain entah itu centralized atau decentralized blockchain. Setiap user di dalam jaringan blockchain memiliki salinan data yang sama persis dalam sebuah buku besar dalam blockchain. Jika suatu ledger (buku besar) user diubah atau mengalami serangan, sebagian besar user akan menolak adanya transaksi mencurigakan dari ledger tersebut. Decentralized blockchain merupakan salah satu contoh public blockchain yang sulit mengalami pembaruan karena seluruh orang dapat berpartisipasi menjadi validator yang mengizinkan suatu transaksi berjalan atau miners sebagai problem solver dalam mathematical questions. Hal itu menyebabkan pembaruan mungkin saja tidak bisa terjadi secara menyeluruh, karena bergantung pada keputusan partisipan dalam blockchain untuk melakukan pembaharuan atau tidak.

Itulah penjelasan dasar mengenai apa itu blockchain. Apakah kalian tertarik mempelajari blockchain lebih dalam? Sudah ada beberapa kampus yang menawarkan jurusan itu, loh. Kamu bisa membacanya di artikel Simak Kampus Dunia Yang Mengadopsi Jurusan Blockchain. Yuk, ikuti terus artikel-artikel kami agar kalian semakin memahami dunia blockchain dan cryptocurrencies. Jangan lupa kunjungi website Litedex, Instagram, Twitter, YouTube dan TikTok untuk terus mendapat update informasi dari kami ya!

What’s your Reaction?
+1
82
+1
0
+1
105
+1
30
+1
0
+1
1
close

Oh hi there 👋
It’s nice to meet you.

Join our subscribers list to get the latest news in your inbox.