Perkembangan teknologi menciptakan instrumen-instrumen baru sebagai alat untuk berinvestasi. Jenis investasi yang sudah umum digunakan yaitu saham, properti, reksadana, deposito, obligasi, asuransi, emas, dan logam mulia. Kini sudah banyak opsi lain untuk berinvestasi, diantaranya terdapat crypto dan NFT yang sedang menjadi topik perbincangan hangat.
Beberapa bulan kebelakang, nama Ghozali menjadi trending topic di Indonesia karena berhasil meraup keuntungan hingga milyaran rupiah dari NFT. Ghozali Everyday merupakan kumpulan foto selfie Ghozali dari 2017 hingga 2021 yang sengaja ia kumpulkan, kemudian dibuat menjadi NFT. Ghozali menjual foto selfienya di salah satu marketplace NFT terbesar, yaitu OpenSea.
Namun sebenarnya apa itu NFT? Karya macam apa yang dapat dikatakan NFT? Karena masih banyak informasi simpang siur mengenai topik tersebut, dalam artikel ini akan dibahas lebih dalam mengenai NFT.
Apa itu NFT?
NFT yaitu singkatan dari Non Fungible Token yaitu aset digital yang satu-satunya dapat dimiliki. Mudahnya, NFT mewakili barang berharga atau unik dengan nilai tukar yang tidak bisa diganti. NFT ini tidak dapat dipertukarkan namun dapat diperjualbelikan. NFT menggunakan jaringan blockchain dengan kode identifikasi dan metadata unik dan berbeda, sehingga tidak dapat di duplikat.
NFT sendiri merupakan produk turunan dari crypto. Berbeda dengan cryptocurrency, NFT dianggap sebagai satu token utuh sendiri, sehingga secara prinsip semua aset dapat dijadikan NFT. Barang yang dapat diperjualbelikan dalam bentuk NFT berupa karya seni seperti aset game, foto, video, musik, dan karya seni lain. Aset dokumen juga dapat diubah menjadi NFT. Harga jual dari NFT sendiri tergantung dari faktor subjektif seperti kualitas, kreativitas, dan reputasi dari sang seniman.
NFT dan Crypto merupakan dua hal yang berbeda?
Seringkali NFT disamakan dengan Cryptocurrency, karena dianggap memiliki cara kerja yang mirip. Namun pada kenyataannya terdapat perbedaan mendasar antar keduanya. NFT sendiri merupakan turunan dari crypto, sehingga pembuatannya sama dengan crypto yaitu dengan melakukan minting.
Namun kedua hal tersebut memiliki perbedaan dalam nilai jualnya. Setiap coin crypto memiliki nilai yang sama, sedangkan setiap NFT memiliki harga yang bervariasi bergantung pada karya seni yang diperjualbelikan. Selain itu perbedaan yang signifikan yaitu adanya hak kepemilikan atau proof of ownership dalam NFT. Hal tersebut yang membuat NFT menjadi eksklusif karena tiap NFT hanya memiliki satu pemilik dalam satu periode waktu.
Proof of ownership berbeda dengan hak cipta, dimana pemilik NFT bisa berganti lewat aktivitas jual beli, namun hak cipta akan tetap dipegang oleh kreator atau pihak yang melakukan minting terhadap karya tersebut. Sistem smart contract yang disediakan NFT memungkinkan kreator untuk mendapat persentase royalti tiap kali karyanya berpindah tangan. Dengan besaran royalti yang menyesuaikan kesepakatan awal yang telah disetujui kreator dengan pihak platform.
Mengapa NFT merupakan pilihan investasi yang menarik
Keunikan-keunikan yang dimiliki NFT sebagai turunan crypto menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk memperdalam dunia NFT. Selain investor yang memang sudah lama berkecimpung di dunia crypto, NFT membuka pasar baru bagi para seniman untuk berkarya sekaligus berinvestasi.
Tidak hanya dari pihak kreator atau seniman, namun para kolektor juga menyambut NFT dengan antusiasme yang besar. Salah satu kolektor action figure hingga komik yaitu Irzan Raditya, yang juga merupakan Co-founder dan CEO dari Kata.ai mengaku tertarik dengan konsep NFT.
Di Indonesia sendiri, NFT pertama kali meledak karena terjualnya NFT foto selfie Ghozali Everyday yang mencapai hingga 12 milyar. Sebagai pembuat foto dan pihak pertama yang mendaftarkan NFT tersebut, ia mendapat 10 persen dari tiap transaksi. Keuntungan yang tinggi tersebut membuat investor ataupun awam tertarik untuk memperdalam NFT.
Selain Ghozali, sudah banyak pula kreator lain asal Indonesia yang menjual hasil karyanya dan laris di pasaran dengan keuntungan yang tidak main-main. Salah satunya yaitu Yoy, seorang ilustrator dan seniman NFT yang pernah menjual karyanya senilai 12 juta rupiah. Tech in Asia, pada Desember 2021 lalu merilis NFT pertamanya dengan tujuan merayakan masuknya Grab ke pasar modal dan berhasil terjual dengan harga 15,8 juta rupiah.
Dengan maraknya perbincangan mengenai NFT, apakah kamu salah satu yang tertarik untuk berinvestasi dengan NFT? Litedex juga akan berkecimpung dalam dunia NFT pada project-project selanjutnya. Jangan lupa untuk selalu Do Your Own Reserach (DYOR) setiap ingin berinvestasi. Temukan informasi selanjutnya melalui website dan sosial media Litedex di Instagram, Twitter, Tiktok, dan Telegram.
8 Responses
[…] NFT adalah aset digital pada jaringan blockchain yang tidak dapat di duplikat karena dilengkapi dengan kode identifikasi dan metadata unik pada tiap tokennya. Siapa saja dapat memverifikasi keaslian NFT dan melihat siapa pemiliknya. Penjelasan lebih lengkap mengenai NFT dapat dilihat disini. […]
[…] Eris Protocol yang akan menyediakan staking likuiditas derivatif versi Luna. Kemudian, aktifitas NFT harus muncul seiring dengan likuiditas DEX yang meningkat. Ia juga menambahkan bahwa RandomEar […]
[…] perubahan trend pengguna media sosial. Baru-baru ini Instagram bahkan mengeluarkan fitur baru yaitu NFT (non-fungible token). Setelah sukses melakukan uji coba di Amerika Serikat pada bulan Mei 2022, sekarang Instagram telah […]
[…] dari Chef Arnold, seorang chef juri acara di sebuah acara TV yang juga menunjukkan minat pada dunia NFT. “Ya sorry kalau anda jadi exit liquidity kita,” tulis Chef Arnold dalam […]
[…] kian naik daun dan banyak menjadi perbincangan di jagat maya. Ditambah lagi pada 2020 silam NFT (Non-Fungibel Token) mulai hype dan membuat khalayak tertarik dengan cryptocurrency. Bahkan belum lama ini, NFT […]
[…] Baca juga: NFT Turunan Crypto Sebagai Instrumen Investasi Baru […]
[…] Baca juga : NFT Turunan Crypto Sebagai Instrumen Investasi Baru […]
[…] Baca juga : NFT Turunan Crypto Sebagai Instrumen Investasi Baru […]